Drainase Jalan


MAKALAH
DRAINASE JALAN




http://www.gunadarma.ac.id/assets/images/logosmall.png








Disusun Oleh:
EKI GUNAWAN
NPM: 12316281





FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TRKNIK SIPIL
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018


KATA PENGANTAR

          Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul Drainase Jalan, yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah penulisan dan presentasi.
          Pada kesempatan ini, penulis dengan tulus hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen, kedua orang tua, serta teman-teman yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
          Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Meskipun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
          Pada akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak demi kesempurnaan makalah ini.
         



Depok, 09 November 2018


Eki Gunawan
NPM: 12316281



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................... v
BAB 1  PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2    Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3    Tujuan......................................................................................................... 1
BAB 2  PEMBAHASAN
2.1    Drainase Jalan............................................................................................. 2
2.2    Drainase Permukaan.................................................................................... 2
2.2.1       Kemiringan Melintang pada Bahu Jalan dan Perkerasan Jalan............ 3
2.2.2       Selokan Samping............................................................................. 4
2.2.3       Rumus untuk Menghitung Debit (Q).................................................. 6
2.2.4       Rumus untuk Menghitung Dimensi.................................................... 8
2.2.5        Gorong-gorong................................................................................ 9
2.3    Drainase Bawah Permukaan...................................................................... 10
2.4    Prinsip Perencanaan Drainase Jalan............................................................ 10
BAB 3  PENUTUP
3.1    Kesimpulan............................................................................................... 11
3.2    Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... vi


DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1        Sistem Drainase Permukaan........................................................................... 2
Gambar 2.2        Kemiringan Melintang pada Daerah Tikungan     4
Gambar 2.3        Pemasangan Jarak Check Dam (L)............................................................... 6


DAFTAR TABEL


Tabel 2.1  Data Percobaan Kehalusan Semen........................................................................   3
Tabel 2.2  Kecepatan Aliran Air yang Diizinkan Berdasarkan Jenis Material...........................   4
Tabel 2.3  Hubungan Kemiringan Selokan Samping (i) dan Jenis Material...............................   5
Tabel 2.4  Hubungan Kemiringan Saluran Memanjang (is) Berdasarkan Jenis Material............   5
Tabel 2.5  Koefisien Pengaliran (C).......................................................................................   7
Tabel 2.6  Harga n untuk Rumus Manning..............................................................................   8


 BAB I

PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang
Kostruksi jalan raya sebagai sarana transportasi adalah merupakan unsuryang sangat penting dalam usaha meningkatkan kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya. Dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai mahluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, maka dengan adanya prasarana jalan ini, maka hubungan antara suatu daerah dengan daerah lain dalam suatu negara akan terjalin dengan baik. Sarana yang dimaksud disini adalah sarana penghubung yang melalui darat, laut dan udara. Dari ketigasarana tersebut, akan ditinjau prasarana yang melalui darat.
Dalam perencanaan geometrik termasuk juga perencanaan tebal perkerasan jalan, karena dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari perencanaan geometrik sebagai suatu perencanaan jalan seutuhnya. Bertambahnya jumlah dan kualitas kendaraan dan berkembangnya pengetahuan tentang kelakukan pengendara serta meningkatnya jumlah kecelakaan, menuntut perencanaan geometrik supaya memberikan pelayanan maksimum dan keadaan bahaya minimum dan biaya yang wajar. Dalam perencanaan geometrik ada perencanaan drainase jalan. Maka dari itu, yang akan dibahas dalam tulisan ksli ini ialah rencana drainase jalan.

1.2         Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.        Apakah Drainase Jalan?
2.        Bagaimana Prancangan Drainase Jalan?

1.3         Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari drainase jalan dan mengetahui cara merancang drainase jalan.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1         Drainase Jalan
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya).
Berdasarkan fungsinya Drainase dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1.        Drainase permukaan
2.        Drainase bawah permukaan

2.2         Drainase Permukaan
Drainase permukaan ialah sistem drainase yang berkaitan dengan pengendalian air permukaan. Sistem drainase permukaan pada konstruksi jalan raya pada umumnya berfungsi sebagai berikut:
1.        Membawa air hujan dari permukaan jalan ke pembuangan air
2.        Menampung air tanah (dari subdrain) dan air permukaan yang mengalir menuju jalan
3.        Membawa air menyebrang alinyemen jalan secara terkendali
2.2.1   Kemiringan Melintang pada Bahu Jalan dan Perkerasan Jalan
1.        Pada daerah jalan yang datar dan lurus
Penanganan pengendalian air untuk daerah ini biasanya dengan membuat kemiringan perkerasan dan bahu jalan mulai dari tengah perkerasan menurun/melandai ke arah selokan samping. Besarnya kemiringan bahu jalan biasanya diambil 2% lebih besar daripada kemiringan permukaan jalan. Besarnya kemiringan melintang normal pada perkerasan jalan dapat dilihat pada tabel 2.1.

Image result for Kemiringan Melintang Normal Perkerasan JalanTabel 2.1 Kemiringan Melintang Normal Perkerasan Jalan








2.        Daerah jalan yang lurus pada tanjakan/penurunan
Penanganan pengendalian air pada daerah ini perlu mempertimbangkan pula besarnya kemiringan alinyemen vertikal jalan yang berupa tanjakan dan turunan, supaya aliran air secepatnya bisa mengalir ke selokan samping. Untuk itu maka kemiringan melintang perkerasan jalan disarankan agar menggunakan nilai-nilai maksimum pada tabel 2.1.
3.        Pada daerah tikungan
Kemiringan melintang perkerasan jalan pada daerah ini biasanya harus mempertimbangkan pula kebutuhan kemiringan jalan menurut persyaratan alinyemen horisontal jalan, karena itu kemiringan perkerasan jalan harus dimulai dari sisi luar tikungan menurun/melandai ke sisi dalam tikungan. Besarnya kemiringan pada daerah ini ditentukan oleh nilai maksimum dari kebutuhan kemiringan alinyemen horisontal atau kebutuhan kemiringan menurut keperluan drainase.

                                                                                                    
2.2.2   Selokan Samping
Selokan samping adalah selokan yang dibuat disisi kiri dan kanan badan jalan.
1.        Fungsi selokan samping
a.         Menampung dan membuang air yang berasal dari permukaan jalan
b.        Menampung dan membuang air yang berasal dari daerah pengaliran sekitar jalan
c.         Dalam hal pengaliran luas sekali atau terdapat air limbah, maka untuk itu harus dibuat sistem drainase terpisah/tersendiri
2.        Bahan bangunan selokan samping
Pemilihan jenis material untuk selokan samping umumnya ditentukan oleh besarnya kecepatan rencana aliran air yang akan melewati selokan samping sedemikian sehingga material dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Image result for Kecepatan Aliran Air yang Diizinkan Berdasarkan Jenis MaterialTabel 2.2 Kecepatan Aliran Air yang Diizinkan Berdasarkan Jenis Material






Kecepatan aliran air ditentukan oleh sifat penampang hidrolis sifat penampang saluran, salah satunya adalah kemiringan saluran. Pada Tabel 2.3 dapat dilihat hubungan antara kemiringan selokan samping dan tipe material yang digunakan.

https://html2-f.scribdassets.com/4ox651ulmo27ik9i/images/6-cffe691c3b.jpg

Tabel 2.3 Hubungan Kemiringan Selokan Samping (i) dan Jenis Material
https://html2-f.scribdassets.com/4ox651ulmo27ik9i/images/7-1d71e914af.jpg

Tabel 2.4 Hubungan Kemiringan Saluran Memanjang (is) Berdasarkan Jenis Material

3.        Pematah arus/check dam
Pada suatu selokan samping yang relatif panjang dan mempunyai kemiringan cukup besar, kadang-kadang diperlukan pematah arus (check dam) untuk mengurangi kecepatan aliran.

4.        Penampang melintang selokan samping
Pemilihan tipe penampang selokan samping didasarkan atas:
a.         Kondisi tanah dasar
b.        Kedudukan muka air tanah
c.         Kecepatan aliran air
5.        Perhitungan dimensi selokan samping
Dalam garis besar, perencanaan selokan samping mencakup tiga tahap proses sebagai berikut:
a.         Analisis hidrologis
b.        Perhitungan hidrolika
c.         Gambar rencana
Analisis hidrologi dilakukan atas dasar data curah hujan, topografi daerah, karateristik daerah pengaliran serta frekuensi banjir rencana. Hasil analisis hidrologi adalah besarnya debit air yang harus ditampung oleh selokan samping. Selanjutnya atas dasar debit yang kita peroleh maka dimensi selokan samping dapat kita rencanakan atas dasar analisa/perhitungan hidrolika.

2.2.3   Rumus untuk Menghitung Debit (Q)
https://html1-f.scribdassets.com/4ox651ulmo27ik9i/images/8-27199ddfc0.jpg
Keterangan:
Q  : Debit (m3/det)
C  : Koefisien pengaliran, seperti pada tabel 2.5
I    : Intensitas hujan (mm/jam) dihitung selama waktu konsentrasi (Tc) untuk periode banjir rencana
A  : Luas daerah pengaliran (km2)

Tabel 2.5 Koefisien Pengaliran (C)
                              
https://html1-f.scribdassets.com/4ox651ulmo27ik9i/images/8-27199ddfc0.jpg

1.        Frekuensi banjir rencana
Frekuensi banjir rencana ditetapkan berdasarkan pertimbangan kemungkinan-kemungkinan kerusakan terhadap bangunan-bangunan di sekitar jalan akibat banjir. Dengan asumsi “tingkat kerusakan sedang” masih dianggap wajar, maka frekuensi banjir rencana untuk selokan samping dipilih 5 tahun.
2.        Luas daerah pengaliran (A)
Batas-batas daerah pengaliran ditetapkan berdasarkan peta topografi, pada umumnya dalam skala 1:50.000 – 1:25.000. Jika luas daerah pengaliran relatif kecil diperlukan peta dalam skala yang lebih besar.
2.2.4   Rumus untuk Menghitung Dimensi
Rumus umum yang dipakai untuk menghitung dimensi adalah sebagai berikut:
 
Keterangan:
F   : Luas penampang basah (m2)
Q  : Debit (m3/det)
V  : Kecepatan aliran (m/det)
Kecepatan aliran (V) dapat dihitung dengan menggunakan rumus manning:
 
Keterangan:
V  : Kecepatan aliran
n   : Koefisien kekerasan dinding menurut manning
R  : F/p   : Jari-jari hidrolis (m)
       F     : Luas penampang basah (m2)
       P     : Keliling penampang basah (m)
i    : Kemiringan selokan samping

Tabel 2.6 Harga n untuk Rumus Manning
Image result for Harga n untuk Rumus Manning
2.2.5   Gorong-gorong
1.        Fungsi
Fungsi gorong-gorong adalah mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi lainnya. Untuk itu desainnya harus juga mempertimbangkan faktor hidrolis dan struktur supaya gorong-gorong dapat berfungs imengalirkan air dan mempunyai daya dukung terhadap beban lalulintas dan timbunan tanah.
2.        Tipe/jenis kontruksi
Mengingat fungsinya maka gorong-gorong disarankan dibuat dengan tipe konstruksi yang permanen (pipa/kotak beton, pasangan batu,armco) dan umur rencana 10 tahun.
3.        Komposisi gorong-gorong
Bagian utama gorong-gorong terdiri atas:
a.         Pipa : Kanal air utama
b.        Tembok kepala : Tembok yang menopang ujung dan lereng jalan.
c.         Apron (dasar) : Lantai dasar dibuat pada tempat masuk untuk mencegah terjadinya erosi dan dapat berfungsi sebagai dinding penyekat lumpur.
Bentuk gorong-gorong umumya tergantung pada tempat yang ada dan tingginya timbunan.
4.        Penempatan gorong-gorong
Dalam perencanaan jalan, penempatan dan penentuan jumlah gorong-gorong harus diperhatikan terhadap fungsi dan medan setempat. Agar dapat berfungsi dengan baik, maka gorong-gorong ditempatkan pada:
a.         Lokasi jalan yang memotong aliran air
b.        Daerah cekung, tempat air menggenang
c.         Tempat kemiringan jalan yang tajam tempat air dapat merusak lereng dan badan jalan
d.        Kedalaman gorong-gorong yang aman terhadap permukaan jalan minimum 60 cm.
Di samping itu juga harus memperhatikan faktor-faktor lain sebagai bahan pertimbangan, yaitu:
a.         Aliran air alamiah
b.        Tempat air masuk
c.         Sudut yang tajam pada bagian pengeluaran
Dengan memperhatikan faktor tersebut maka penempatan gorong-gorong disarankan untuk daerah datar. Disarankan dengan jarak maksimum 300 m.
5.        Penentuan dimensi gorong-gorong
Untuk menetukan dimensi gorong-gorong dipakai rumus-rumus:
 
Keterangan:
a   : Luas penampang (m2)
Q  : Debit (m3/det)
V  : Kecepatan aliran (m/det)
 (Rumus Rational)                  (Rumus Manning)

2.3         Drainase Bawah Permukaan
Drainase bawah permukaan berfungsi menurunkan muka air tanah dan mencegat serta membuang air infiltrasi dari daerah sekitar jalan dan permukaan jalan atau air yang naik dari subgrade jalan.
Sedangkan 2 fungsi utamanya ialah:
1.        Menurunkan muka air tanah sampai kedalaman min 1,00 m di bawah permukaan tanah (di dalam base, urugan tanah atau tanah)
2.        Mencegat air dari daerah sekitar agar tidak merembes ke dalam urugan tanah.

2.4         Prinsip Perencanaan Drainase Jalan
Prinsip-prinsip umum perencanaan drainase jalan:
1.        Daya Guna dan Hasil Guna (Efektif dan Efisien)
Perencanaan drainase haruslah sedemikian rupa sehingga fungsi fasilitas drainase sebagai penampung, pembagi, dan pembuang air dapat sepenuhnya berdaya guna dan berhasil
2.        Ekonomis dan Aman
Pemilihan dimensi dari fasilitas drainase haruslah mempertimbangkan faktor ekonomis dan faktor keamanaan
3.        Pemeliharaan
Perencanaan drainase haruslah mempertimbangkan pula segi kemudahandan nilai ekonomis dari pemeliharaan sistem drainase tersebut.



BAB III
PENUTUP


3.1         Kesimpulan
Berdasarkan pada makalah “Drainase Jalan” di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.        Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya).
2.        Prinsip-prinsip umum perencanaan drainase jalan:
a.         Daya Guna dan Hasil Guna (Efektif dan Efisien)
Perencanaan drainase haruslah sedemikian rupa sehingga fungsi fasilitas drainase sebagai penampung, pembagi, dan pembuang air dapat sepenuhnya berdaya guna dan berhasil
b.        Ekonomis dan Aman
Pemilihan dimensi dari fasilitas drainase haruslah mempertimbangkan faktor ekonomis dan faktor keamanaan
c.         Pemeliharaan
Perencanaan drainase haruslah mempertimbangkan pula segi kemudahandan nilai ekonomis dari pemeliharaan sistem drainase tersebut.
3.        Perancangan drainase jalan
a.         Drainase permukaan
·           Menentukan kemiringan melintang pada bahu jalan dan perkerasan jalan
·           Menentukan selokan samping
·           Menentukan gorong-gorong
b.        Drainase bawah permukaan

3.2         Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.



DAFTAR PUSTAKA


Departemen, Pekerjaan Umum. (2006), “Perencanaan Sistem Drainase Jalan”,
Krisna. (2013), “Drainase Jalan Raya”,
Ramdan, Ruri. (2014), “Drainase Jalan Raya”,
Juliana, Juju. (2015), “Makalah Sipil Sistem Drainase Jalan”,
Darmadi. (2016), “Menghitung Kecepatan Aliran Saluran Terbuka pada Aliran Uniform”,
Asseysna, Alfandi. (2012). “Drainase Bukan Sekedar Saluran Air”,
Unbor, Bi. (2011), “Drainase Jalan Raya”,
Persada, Arya. (2009), “Sistem Drainase Jalan”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jembatan

Alat Berat ( Buldozer dan Forklift)

Jakarta LRT